Sebagai bentuk protes naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi,
50 ribu angkutan umum di Jabar berencana mogok pada Rabu (19/11) besok.
Organda Jabar menginstruksikan seluruh kendaraan angkutan umum untuk
tidak beroperasi pada mulai pukul 00.00 WIB ini.
"50 Ribu tidak
akan beroperasi, sehingga kami dari Organda menyarankan setop operasi,"
kata Ketua DPD Organda Jabar Dedeh Widarsih saat dikonfirmasi, Selasa
(18/11).
Menurut dia, pemerintah yang menaikkan harga BBM tidak
ada koordinasi dengan Organda. Sehingga, aksi mogok ini merupakan bentuk
kekecewaan.
"Supaya pemerintah memperhatikan. Kita tidak pernah
dilirik. Padahal kita penyumbang pajak, retribusi terbesar. Parkir juga,
tapi pemerintah sendiri tidak melihat," terangnya.
Menurut
Dedeh, jika dikoordinasikan terlebih dahulu, pihaknya bisa menyiapkan
berbagai antisipasi untuk menyikapi kenaikan harga BBM ini. Sebagai
contoh, Organda mengusulkan agar kenaikan harga BBM tidak berlaku bagi
angkutan umum.
Salah satu caranya dengan menyiapkan SPBU khusus
bagi kendaraan umum. "Kami mengusulkan subsidi angkutan umum tidak
dicabut," tegasnya.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan meminta kepada
kendaraan umum untuk tidak melakukan aksi mogok massal. Sebab dengan
adanya aksi mogok yang terdampak juga masyarakat luas. "Kasihan pekerja
dan pelajar. Kita juga langsung merespon dengan adanya penetapan tarif,"
ungkapnya.